Diberdayakan oleh Blogger.

cursors

Free Drums Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pengikut

RSS

sejarah musik dangdut


Sejarah Musik Dangdut

ridho_rohmaAliran musik DangDut lahir setelah ajaran Islam masuk ke Indonesia yang sudah bercampur dengan aliran musik India.Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang hanya di Indonesia.Bentuk musik dangdut ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an.Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).

Musik ini mulai tumbuh dan berakar sekitar tahun 1940.Musik ini dipengaruhi oleh unsur musik India yg diambil dari alat musiknya yang bernama Tabla atau musik yg menggunakan gendang.Sedangkan cengkok dan harmonisasinya merujuk ke musik Arab. Akhirnya dipadukan oleh pengaruh musik barat yang mulai marak di akhir tahun 1960-an dengan menggunakan gitar listrik..Dangdut bisa dikatakan lebih matang sejak tahun 1970-an.Ciri Khas musik dangdut diiringi oleh gendang suling dan joget yang gemulai.

Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan ndut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yang sangat populer di kalangan masyarakat kelas pekerja saat itu. Hingga saat ini juga sudah banyak manajemen artis dan lagu dangdut di Indonesia.

Dangdut sangat elastis dalam menghadapi dan mempengaruhi bentuk musik yang lain. Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut.

Musik rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik dangdut. Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.

Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari film ala Bollywood dan lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah "bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.

Musik ini jauh berbeda dengan musik tradisional asli Indonesia.Tetapi ada sedikit kemiripan khususnya dari adat tradisional melayu. Perjalanan musik Dangdut mengalami perubahan yang seknifikan dari masa kemasa. Kini akhirnya Musik Dangdut sudah membooming di Indonesia bahkan di Mancanegara

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejarah deathmetal hardcore


citizen jour.(IST)citizen jour.(IST)
itoday
BANDUNG CITY HARDCORE

Munculnya musik Hardcore pada tahun 1970-an.Hardcore awalnya berasal dari musik punk, ada 3 Band yang awalnya membentuk aliran musik hardcore ini. Musik Hardcore ini juga banyak disebut sebagai musik underground karena kebanyakan komunitas musik ini tidak dipublikasikan ke masyarakat dan khlayak luas. Orang tidak akan mengenal siapa sajayang ada di musik Hardcore ini karena tidak mempunyai karakter yang subjektif, musik punk disini dapat dipublikasikan dan dapat dikenal dari ciri khas dan gaya – gaya mereka. dan dikomunitas Hardcore ini tidak memandang profesi siapa dan darimana asal serta umur orang itu.
Di aliran musik ini terdiri dari 3 Band yang mendirikannya, Pertama yaitu Bad Brain yang menyebarkan aliran Hardcore dengan mengadakan konser – konser disebagian kota, sehingga musik Hardcore dapat dikenal oleh khalayak dan masyarakat luas.
Kemudian yang kedua yaitu ada Bad Flag, mereka membentuk aliran ini dengan merubah aransemen lagu step – step menjadi lebih cepat, sehingga Hardcore mempunyai karakter musik sendiri.
dan ketiga adalah Minor Threat pada Band ini yang membedakan antara musik Punk dan Hardcore dengan menyerukan straight age pada komunitasnya yaitu dengan mengajak komunitas Hardcore untuk hidup lebih positif karena pada era tahun 1970-an tersebut banyak pemuda yang menyukai aliran punk yang meninggal dunia dengan sia – sia dikarenakan Narkoba. Minor Threat mengajak bahwa Hardcore yang beraliran keras bukan berarti harus memakai dan menggunakan Narkoba. Straight Age yang kemudian pecah menjadi 2 bagian,yaitu bagian positif yaitu pengikut dari Vegetarian sampai tidak yang merokok, sedangkan bagian yang Negatif kebalikannya.

SATU lagi yang bisa ditambahkan bagi Bandung adalah Bandung sebagai kota death metal. Death metal memang masih berada di luar lingkaran musik mainstream. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang industri musiknya didominasi death metal. Namun, dalam wacana bukan mayoritas, perkembangan musik yang muncul dari komunitas bawah tanah ini di Bandung punya catatan khusus. Cerita yang paling baru bisa dilihat dalam festival musik Bandung Deathfest  yang digelar Sabtu..
Festival ini pertama kali digelar bertajuk BANDUNG DEATH FEST, dan kemudian rutin setiap tahun. Jumlah pengunjung di setiap penyelenggaraannya mencapai 10.000 orang, dan inilah hajatan terbesar para metal head di Indonesia bahkan di Asia. Sangat menarik jika dirunut bagaimana scene death metal konsisten berkembang di Kota Bandung. Saat ini ada 200 lebih band dan jamak digeluti anak muda mulai dari pelajar sekolah menengah pertama. Sulit menemukan satu kota dengan jumlah band death metal sebanyak di Bandung.
Bandung Deathfest  juga dijadikan sebagai salah satu rangkaian promosi album kompilasi yang diluncurkan September. Ini juga baru pertama kalinya di dunia, ada 32 band dari satu kota menelurkan album kompilasi death metal.
Salah satu kunci perkembangan death metal di tanah Sunda ini adalah regenerasi. Dua belas band yang unjuk gigi di Bandung Deathfest , delapan di antaranya merupakan band muda termasuk Demons Damn dengan vokalisnya Uzie mewakili kaum hawa. Bisa dilihat juga dari besarnya persentase wanita dan remaja di antara para pengunjung Bandung Deathfest .
Dari sisi prestasi, band-band dari Bandung mendapatkan pengakuan yang sangat banyak. Salah satunya dari Thailand yang akan menggelar Bangkok Deathfest pada November mendatang, dan mengundang satu band death metal tertua di Bandung, Jasad.
Namun, harus diakui, anggapan musik metal sebagai hal negatif masih menjadi pendapat umum. Tetapi, hal ini justru membuat komunitas death metal di Bandung menjadi istimewa, dilihat dari bagaimana komunitas death metal Bandung berupaya ekstra melawan paradigma tersebut. Tujuannya satu, untuk meraih tempat dan perlakuan sama seperti komunitas anak muda pada umumnya.
Sejak Bandung Deathfest, komunitas death metal di Bandung seperti Bandung Death Metal Sindikat juga Ujungberung Rebels, sudah mencoba kolaborasi dengan pemerintah juga instansi seperti kepolisian dan militer. Penyelenggaraannya digelar di markas Yon Zipur 9 Ujungberung, dengan melibatkan aparat kepolisian yang ikut masuk sampai ke lokasi penyelenggaraan.
Lewat Bandung Creative City Forum (BCC), komunitas kreatif lain di Bandung pun turut mendukung. Ini ditunjukkan dengan masuknya Deathfest sebagai bagian dari rangkaian festival terbesar di Bandung, Helar Festival (Helarfest). Di penyelenggaraan yang kedua tahun 2009 ini, Deathfest 4 menjadi salah satu acara pembuka oleh Sekda Kota Bandung Edi Siswadi.
“Masa depan Bandung ada di tangan generasi muda. Semoga dengan saya menendang bola ini nanti, mencerminkan bagaimana kreativitas anak muda Bandung yang tidak pernah berhenti. Teruslah berkarya,” ujar Edi Siswadi sesaat sebelum menendang bola raksasa sebagai pertanda dibukanya Helarfest 2009 sekaligus Deathfest 4.
Apresiasi banyak pihak ini diraih melalui rangkaian pergerakan yang didesain komunitas death metal Bandung sejak bertahun-tahun lamanya. Sambil terus berkarya, individu-individu dari berbagai profesi seperti penulis, musisi, pengusaha, desainer, bahkan akademisi meluangkan waktu untuk memberikan sebagian dari apa yang mereka miliki untuk komunitas.
Dukungan dari berbagai pihak membuktikan komunitas ini bukanlah kelompok bawah tanah yang menutup komunikasi dengan pihak lain. Anggapan negatif yang dikalungkan sejak lama pada komunitas death metal pun terus dikikis. Amannya perhelatan Bandung Deathfest 4 sejak acara pembukaan pukul 12.30 WIB hingga berakhir , setidaknya membuktikan efektivitas kolaborasi semua pihak yang berkepentingan.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kolaborasi yang sudah mulai terbentuk ini bisa berpengaruh lebih nyata bagi perkembangan kota, khususnya orang-orang dalam komunitas death metal. Sejarah menunjukkan, industri clothing di Bandung lahir dari komunitas anak muda kreatif yang memproduksi dan membentuk jaringan distribusi clothing untuk mendukung aktivitas mereka. Selain itu, puluhan ribu anak muda yang terlibat dalam satu komunitas musik death metal adalah sesatu yang seharusnya dilihat sebagai potensi. Bisa dibayangkan bagaimana pengaruhnya jika ada kebijakan yang mampu memanajemen komunitas ini bersama komunitas anak muda lainnya yang jumlahnya mungkin ratusan di Bandung.
Hal positif lain yang mendukung kampanye putih death metal di Bandung adalah perhatian terhadap budaya tradisional dan lingkungan. Ada pertunjukan musik Sunda seperti karinding juga atraksi debus. Penanaman 100 pohon di kawasan Yon Zipur 9 dan 200 pohon di Gunung Manglayang pun masuk agenda. Masih bisa ditambahkan juga rajahan dan penggunaan aksara Sunda (huruf kagana) di tiap media promosi kegiatan.
Keterbukaan dan kolaborasi yang coba dibangun komunitas death metal, membangun opini bahwa Bandung yang sudah mendapat predikat sebagai kota paling kreatif oleh republik ini memang memberi ruang bagi komunitas anak muda untuk tumbuh dan berkembang. Meski harus diakui, masih butuh banyak usaha agar death metal benar-benar diakui sebagai salah satu komunitas yang mewakili Bandung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejaraah musik gamelan

800px Traditional indonesian instrument being played at the indonesian embassy 300x200 Sejarah Tentang Musik Tradisi Gamelan



Gamelan adalah ensembel [intlink id="13" type="category"]musik[/intlink] yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musikgamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk setgamelan.
800px Traditional indonesian instruments 300x200 Sejarah Tentang Musik Tradisi Gamelan Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mulagamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, “Degung” (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan “madenda” (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.
Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.
Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejarah k-pop

Amin's Blog - K-Pop, kepanjangannya Korean Pop ("Musik Pop Korea"), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan bagian yang tak terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai negara.
  • Sumber aliran : Musik Pop, Hip-Hop, R&B, Urban, Dance Pop, New jack swing, Musik Korea, Uk Garage, 2-step
  • Sumber Kebudayaan : 1990-an dan awal 2000-an di Korea Selatan
  • Alat musik yang biasa digunakan : gitar, gitar bass, drum, synthesizer, sekuenser, turntable, sampler, kibor, mesin drum,
  • Popularitas arus utama : populer di Korea Selatan sejak tahun 2000-an, hingga ke Asia Tenggara
Sejarah: 
Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun in 1992 menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup “teen idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I Love You, Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square Garden.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejarah musik punk



Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup Aspek sosial dan politik.

Punk

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak Citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, Anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Gaya hidup dan Ideologi

Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).

Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n� roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.


Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata "ideas" dan "logos" yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek "jor-joran" yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.

Punk dan Anarkisme

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n� roll. Ideologi Anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan Asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.

Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun Perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk. *bandung melodiccore

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejarah musik JAZZ



 SEJARAH MUSIK JAZZ
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.Musik jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.



musik marching band Eropa

Sumber kebudayaan: Afrika Barat; musik Afrika-Amerika era 1910-an, New Orleans.

Alat musik yang biasa digunakan: Gitar – Gitar bass – Saksofon – Trombon – Piano – Klarinet – Terompet – Double bass – Drum – Vokal

Popularitas mainstream: Sporadis; kebanyakan dalam bentuk pop seperti swing; juga semakin berpengaruh dalam bentuk-bentuk musik populer seperti yang dinamakan "perpanjangan jazz", misalnya rhythm and blues, soul, neo soul, quiet storm, cool jazz, dan smooth jazz

Bentuk turunan: Jazz Latin – Swing – Mini-jazz

Subgenre

Avant-jazz – Bebop – Chamber jazz – Cool jazz – Creative jazz – Dixieland – Free jazz – Gypsy jazz – Hard bop – Jazz fusion – Milo jazz – Modal jazz – M-Base – Smooth jazz – Soul jazz – Trad jazz

Genre campuran (fusion)

Acid jazz – Calypso jazz – Jazz blues – Jazz fusion – Jazz rap – Nu jazz – Smooth jazz

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejarah musik blues

Sejarah Blues
Aliran musik vokal dan instrumental ini berasal dari Amerika Serikat tepatnya lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi dan mulai berkembang pesat pada akhir abad 19 M/ sekitar tahun1895. Blues muncul dari musik-musik spiritual dan pujian yang biasa dilantunkan komunitas kulit hitam asal Afrika di Amerika yang bekerja sebagai buruh tani, di mana saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka selalu melantunkan pujian kepada Allah dan juga lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas saat itu.
Musik blues telah terbukti berakar dari tradisi kaum Muslim di Afrika Barat, hal ini telah di buktikan
oleh Sylviane Diouf seorang penulis dan ilmuwan serta peneliti pada Schomburg Center for Research in Black Culture di New York. Untuk membuktikan keterkaitan antara musik Blues Amerika dengan tradisi kaum Muslim, Diouf memutar dua buah rekaman di hadapan publik yang hadir di sebuah ruangan Universitas Harvard, yaitu :
• Rekaman yang berisi lantunan adzan/ panggilan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat;
• Rekaman yang berisi lagu Blues lawas yang pertama kali muncul di Delta Mississippi sekitar 100 tahun lalu yang dikenal dengan nama Levee Camp Holler.
Levee Camp Holler bukanlah lagu blues yang terbilang biasa. Lagu itu diciptakan oleh Muslim kulit hitam asal Afrika Barat yang bekerja di Amerika pasca perang sipil. Lirik lagu Levee Camp Holler yang diperdengarkan Diouf itu terdengar seperti panggilan adzan dan berisi tentang keagungan Allah. Seperti halnya lantunan adzan, lagu itu menekankan kata-kata yang terdengar bergetar. Menurut Diouf, langgam yang sengau antara lagu Blues Levee Camp Holler yang mirip adzan juga merupakan bukti adanya hubungan antara keduanya.


Jonathan Curiel dalam tulisannya bertajuk Muslim Roots, US Blues, mengungkapkan bahwa publik Amerika perlu berterima kasih kepada umat Islam dari Afrika barat yang tinggal di Amerika sekitar tahun 1600hingga pertengahan 1800 M, banyak penduduk kulit hitam dari Afrika barat yang dibawa paksa ke Amerika dan dijadikan budak.


Menurut para sejarawan sekitar 30% budak dari Afrika barat yang dipekerjakan secara paksa di Amerika adalah Muslim. Meski oleh tuannya dipaksa untuk menganut Kristen namun banyak dari mereka tetap menjalankan agama Islam serta kebudayaan asalnya, mereka melantunkan ayat-ayat Alquran setiap hari.


Sejarah juga mencatat bahwa para pelaut Muslim dari Afrika barat adalah yang pertama kali menemukan benua Amerika sebelum Columbus. Jadi secara historis kaum Muslim telah memberi pengaruh dalam evolusi masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Columbus menemukannya (Fareed H Numan dalam American Muslim History A Chronological Observation).


Pengaruh lainnya yang diberikan komunitas kulit hitam yang beragama Muslim di Amerika terhadap musik blues adalah alat-alat musik yang bisa mereka minkan. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudian baru mereka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan. Pada era perbudakan di Amerika, orang kulit putih melarang mereka menabuh drum karena khawatir akan menumbuhkan perlawanan para budak. Namun penggunaan alat musik gesek yang biasa dimainkan umat Islam dari Afrika diizinkan untuk dimainkan karena mirip biola. Guru besar Ethnomusikologi dari Universitas Mainz Jerman bernama Prof Gehard Kubik mengatakan alat musik banjo Amerika juga berasal dari Afrika.


Secara khusus Prof Kubik menulis buku tentang relasi musik blues dengan peradaban Islam di Afrika barat berjudul "Africa and the Blues" yang diterbitkan University Press of Mississippi pada 1999. Secara akademis Prof Kubik telah membuktikan gaya vokal kebanyakan penyanyi blues menggunakan melisma, intonasi bergelombang,. Gaya vokal seperti itu merupakan peninggalan masyarakat di Afrika barat yang telah melakukan kontak dengan dunia Islam sejak abad ke 7 dan ke 8 M. Melisma menggunakan banyak nada dalam satu suku kata.


Sedangkan intonasi bergelombang merupakan rentetan dari mayor ke skala minor dan kembali lagi, hal ini sangat umum digunakan saat kaum Muslim melantunkan adzan dan membaca Alquran. Lantunan adzan dan ayat-ayat Alquran dari para Muslim kulit hitam di Amerika mengandung musikalitas. Dalam sebuah jamaah di New Jersey, ketika berkumpul dan sang imam datang ada ratusan orang melantunkan doa yang terdengar sangat musikal seperti yang orang Amerika menyebutnya "Blues". Begitulah tradisi Islam di Amerika telah melahirkan sebuah aliran musik bernama Blues.


Saat ini musik blues mempengaruhi perkembangan musik jazz, country dan rock. Dan perkembangan blues sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, dimana ras Afrika mendominasi gaya musik blues. Para pemusik blues dan pencipta blues rata-rata orang kulit hitam Amerika. Musik yang menerapkan blue note dan pola call and response itu diyakini publik Amerika dipopulerkan oleh WC Handy (1873-1958) yang dianggap sebagai bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914-1921.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

aliran musik reagge



  Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika

Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Sejarah gerakan penyadaran identitas kaum kulit hitam, yang kemudian bertemali erat dengan keberadaan musik reggae, mulai disemai pada awal abad ke-20. Adalah Marcus Mosiah Garvey, seorang pendeta dan aktivis kulit hitam Jamaika, yang melontarkan gagasan “Afrika untuk Bangsa Afrika…” dan menyerukan gerakan repatriasi (pemulangan kembali) masyarakat kulit hitam di luar Afrika. Pada tahun 1914, Garvey mendirikan Universal Negro Improvement Association (UNIA), gerakan sosio-religius yang dinilai sebagai gerakan kesadaran identitas baru bagi kaum kulit hitam.
Pada tahun 1916-1922, Garvey meninggalkan Jamaika untuk membangun markas UNIA di Harlem, New York. Konon sampai tahun 1922, UNIA memiliki lebih dari 7 juta orang pengikut. Antara tahun 1928-1930 Garvey kembali ke Jamaika dan terlibat dalam perjuangan politik kaum hitam dan pada tahun 1929 Garvey meramalkan datangnya seorang raja Afrika yang menandai pembebasan ras kulit hitam dari penindasan kaum Babylon (sebutan untuk pemerintah kolonial kulit putih—merujuk pada kisah kitab suci tentang kaum Babylon yang menindas bangsa Israel). Ketika Ras Tafari Makonnen dinobatkan sebagai raja Ethiopia di tahun 1930, yang bergelar HIM Haile Selassie I, para pengikut ajaran Garvey menganggap Ras Tafari sebagai sosok pembebas itu. Mereka juga menganggap Ethiopia sebagai Zion—tanah damai bak surga—bagi kaum kulit hitam di dalam maupun luar Afrika. Ajaran Garvey pun mewujud menjadi religi baru bernama Rastafari dengan Haile Selassie sebagai sosok yang di-tuhan-kan
Pada bulan April 1966, karena ancaman pertentangan sosial yang melibatkan kaum Rasta, pemerintah Jamaika mengundang HIM Haile Selassie I untuk berkunjung menjumpai penghayat Rastafari. Dia menyampaikan pesan menyediakan tanah di Ethiopia Selatan untuk repatriasi Rasta. Namun Haile Selassie juga menekankan perlunya Rasta untuk membebaskan Jamaika dari penindasan dan ketidak adilan dan menjadikan Rastafari sebagai jalan hidup, sebelum mereka eksodus ke Ethiopia.
Tahun-tahun setelahnya kredo gerakan tersebut makin tersebar luas, yakni “Bersatunya kemanusiaan adalah pesannya, musik adalah modus operandinya, perdamaian di bumi seperti halnya di surga (Zion) adalah tujuannya, memperjuangkan hak adalah caranya dan melenyapkan segala bentuk penindasan fisik dan mental adalah esensi perjuangannya.” Ketika Bob Marley menjadi pengikut Rastafari di tahun 1967 dan setahun kemudian disusul kelahiran reggae, maka modus operandi penyebaran ajaran Rastafari pun ditemukan: reggae!
Bob Marley, Nabi Para Rasta

Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.
Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika. Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.
Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.
One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)

Dreadlock
Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.
Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).
Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.
Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

skatepunk bukan musik biasa

Skate punk

By yana panca diana putra
Skate punk (kadang-kadang disebut inti atau skate skate rock) adalah sebuah subgenre dari punk rock, asalnya merupakan turunan dari hardcore punk, yang telah populer di kalangan pemain skateboard. [1] Skate punk tumbuh dari Nardcore punk dari Oxnard, California. It is very similar to Nardcore, as it is fast and aggressive, yet some skate punk focuses more on melodic and harmonious vocals. Hal ini sangat mirip dengan Nardcore, karena cepat dan agresif, namun beberapa skate punk lebih memfokuskan pada vokal melodius dan harmonis. Skate punk is usually also more technical than Nardcore . Skate punk biasanya juga lebih teknis daripada Nardcore. Many members of skate punk bands have been skateboarders . Banyak anggota band punk skate telah pemain skateboard. Their lyrics occasionally focus on, or at least reference, skateboarding. Kadang lirik mereka berfokus pada, atau setidaknya referensi, skateboarding. The skate punk music style is fast and meant to recreate the feel of skateboarding. Para skate gaya musik punk cepat dan dimaksudkan untuk menciptakan kembali merasakan skateboarding. Commonly used instruments include distorted guitars and surf rock -style drums. Instrumen yang biasa digunakan termasuk terdistorsi gitar dan surfing rock-style drum. Many skate punk bands also fit into the genres pop punk , hardcore punk , melodic hardcore and thrashcore . Banyak juga band-band punk skate cocok dengan genre pop punk, hardcore punk, hardcore melodis dan thrashcore.
SEJARAH
Skate punk dimulai pada awal 1980-an California, tempat main skateboard populer dan dianggap sebagai suatu bentuk pemberontakan. Bands such as Dr. Know, Agression, Suicidal Tendencies, Stalag 13, Agent Orange, Ill repute, JFA etc. were the structure of the skate core scene. Band-band seperti Dr Ketahuilah, Agresi, kecenderungan bunuh diri, Stalag 13, Agen Oranye, III reputasi, dll JFA struktur skate adegan inti. Bands that influenced the genre include Black Flag , JFA and Minor Threat . Band yang mempengaruhi termasuk genre Black Flag, JFA dan Minor Threat. The 1990s saw a rise in its popularity, with skate punk bands experiencing commercial success and events like the Warped Tour and the X-games have featured skate punk bands. 1990-an melihat peningkatan popularitasnya, dengan band-band punk skate mengalami kesuksesan komersial dan acara seperti Warped Tour dan X-games telah menampilkan band-band punk skate.
Since the 1990s, skate punk has slowly grown in popularity (with the exception of the US ), especially in Europe , Japan , and South America . Sejak 1990-an, skate punk telah perlahan semakin populer (dengan pengecualian dari AS), terutama di Eropa, Jepang, dan Amerika Selatan. The Japanese record label, Bells On Records is a staple in the resurgence of skate punk. Di Jepang label rekaman, Bells On Records adalah sebuah pokok dalam kebangkitan skate punk. It features more than 20 bands from around the world. Ini fitur lebih dari 20 band dari seluruh dunia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

emo skatepunk





Emo merupakan jenis musik yang masih serumpun dengan punk. Emo sendiri banyak yang menyebutkan berasal dari kata emotion, emotional, atau emotive.

Selain Story of The Year, band-band asing lainnya yang termasuk kategori beraliran emo yaitu Dashboard Confessional, Finch, The Used, Rufio, ThrRata Penuhice, Silverstein, Brand New, Early November, Good Charlotte, Funeral For A Friend, Matchbox Romance, All American Reject, Ataris, dll. Beberapa dari band tersebut ada yang tidak mau menyebutkan diri mereka sebagai band beraliran emo, mereka lebih suka menyebutkan mereka hanya memainkan musik punk rock dengan sedikit sentuhan pop.

Emo identik dengan musik yang berlirik puitis, melankolis, berarti dalam, mengandung banyak kemarahan dan kesedihan tentang kematian, keinginan untuk bunuh diri, ditinggal kekasih, hidup yang susah atau tentang keluarga yang broken home. Lirik-lirik tadi biasanya disuarakan dengan teriakan yang keras, yang menggambarkan kesedihan mereka.

Band-band emo banyak menggunakan suara-suara gitar yang kompleks dalam lagu mereka, namun tidak jarang yang hanya menggunakan gitar akustik saja. Dibanding musik punk, musik emo seringkali lebih soft dan lambat, atau musik emo mirip dengan musik pop-punk namun sedikit lebih rumit. Ciri khas dari aliran ini yaitu teriakan atau growl yang keras dari vokalisnya untuk lebih mendapatkan soul emosional dari lagu yang mereka bawakan.

Ada juga yang menyebutkan emo kepanjangan dari emocore. Tapi emocore sendiri sebenarnya bisa dikatakan aliran yang berbeda dengan emo. Emocore merupakan campuran antara emopunk dan hardcore. Mungkin bisa disebut juga musik hardcore dengan lirik yang emosional. A Static Lulaby, Underoath, serta Saosin adalah sedikit dari banyak band yang beraliran emocore.

Dari segi musikalitas, sulit dibedakan antara musik emo dengan emocore. Bahkan jika didengar secara selintas, nyaris nggak ada beda. Jadi agak rancu juga menyebutkan perbedaan emo dengan emocore. Membedakan antara musik emo dengan punk rock juga cukup sulit, akibatnya orang seringkali menjadi bingung untuk membedakan antara emo, punk, dan hardcore. Hal ini dipersulit dengan kebiasaan beberapa band yang nggak hanya memainkan satu jenis musik saja, namun mereka sudah teranjur terikat dengan image suatu jenis musik yang biasa mereka mainkan. Maka bila band tersebut memainkan jenis musik yang berbeda maka tidak jarang orang menjadi bingung dan menganggap jenis musik yang mereka mainkan itu sama. Padahal, sah-sah saja kan bila satu band ingin berganti aliran.

Untuk ukuran lokal, yang banyak memainkan jenis musik emo ini adalah band-band indie, tapi ada beberapa band yang udah masuk major label yang musiknya kental dengan corak emo. Di Bandung, band atau grup musik yang mempunyai aliran dekat dengan emo contohnya adalah Bugskin Bugle, Alone At Last, juga Disconnected.

Emo saat ini sudah menjadi gaya hidup. Gaya anak-anak emo di Amerika disebut emo fag. Di Indonesia sendiri banyak anak muda yang meniru style band-band asing yang beraliran emo, mulai dari dandanan, gaya berpakaian, atau tingkah laku. Gaya anak emo merupakan campuran antara gothic, punk dan genre musik lainnya. Berpakaian ala punk, atau memakai kaos yang bertuliskan nama band, piercing, rambut spiffy dengan mata bermaskara, dan memakai eye liner hitam yang tebal. Untuk aksesori banyak juga yang memakai kacamata yang berframe plastik hitam

tentang emo

Jumat, 31 Oktober 2008
Sekilas jika kita melihat penampilan sebagian mahasiswa baru (maba). Kita akan disajikan bebuah tampilan modis gaya trendi, sebuah penampilan celana ketat dipadu kemeja flannel dan kaos hitam. Dan yang paling mencolok adalah rambut berponi melintang.
Mereka menyebutnya emo, sebuah budaya yang akhir-akhir ini banyak berkembang. Dikenal setelah kemunculan band my chemical romance, sebuah subkultur baru mukai muncul di dunia. Generasi putus asa, masokis, cengeng dan terbuang. Sebuah budaya yang awalnya muncul akibat banyaknya bullying (peloncoan) broken home, putus dari pacar atau karena kesedihan mendalam menjadikan beberapa remaja menjadi rendah diri, menjadi putus asa, merasa sendiri, dan tidak diakui dalam kehidupan.
Sejarahnya emo muncul setelah beberapa musisi hardcore udah lelah dengan jenis musik yang itu-itu saja, emo sendiri adalah singkatan dari emotional music. Kemudian ian mackaye personil minor threat mulai, mencoba sebuah variasi music baru yang musiknya sendiri campuran dari punk dan hardcore dengan lirik emosional tentang perasaan tercabik, sakit dan kebencian.
aBudaya ini kemudian berkembang menjadi sebuah trend, menjadi sebuah jati diri. Yang lagi-lagi remaja Indonesia meniru tanpa tau esensi dari budaya ini. Emo bukan sekedar gaya, emo bukan tentang potongan rambut berponi dan sepatu converse. Lebih dari semua itu. Emo adalah tentang emosi diri yang coba berani untuk dikeluarkan. Di amerika, emo disindir sebagai biseks, penyuka sesama dan lain jenis. Namun di Indonesia lagi-lagi, dijadikan sebuah gaya, sebuah outfit, sebuah bukti bahwa mereka adalah anak gaul. How scary?a
Coba lihat kampus kita, lihatlah berapa banyak mahasiswa, yang bergaya emo, tanpa tahu esensi dari budaya emo itu sendiri. Hey dude, think before wear something, read first!!
“At their best, the lyrics tend toward extremely personal poetry; at their worst, they’re like scrawlings from a sophomore journal. The bands and the audience are resolutely unfashionable, except in a sort of anti-fashion Revenge of the Nerds sense”
EMO is not small penis guy looks desperately for girls, and wearing girls panties and black framed eye glasess. Emo is emotional music.
Jim Derogatis guitar worlds 1999
Beberapa aktifis musik dan pekerja social mulai menggalakan gerakan stop the emo, mengingat sebagian anak-anak emo di Amerika mulai melakukan tindakan masokis (menyakiti diri) seperti menyayat tangan, minum obat tidur berlebihan, dan percobaan bunuh diri. Hal ini membuktikan bahwa emo merupakan budaya yang mesti kita waspadai keberadaannya. Namun bukan bearti semua tentang emo jelek, sebagian emo scene menjawab atas banyaknya kritik tentan emo itu sendiri. Dengan suatu gerakan yang dinamakan emo kids don’t cry, mereka mengajak anak-anak emo untuk lebih menghargai hidup, memulai perlawanan, dan berjuang mengatasi masalah mereka. Dimulai dengan lagu-lagu yang bernada perjuangan semacam move along-nya all American rejects, hold-nya on good charlotte, pain-nya jimmys eat world.

informasi emo

Rabu, 22 Oktober 2008
emo adalah ungkapan yang lebih sering digunakan untuk menamakan sebuah cara berpakaian, gaya, ataupun sikap dan perilaku yang berhubungan dengan aliran musik lama post hardcore. emo juga menunjukkan sebuah perasaan umum yang digunakan untuk menyatakan sebuah aliran musik. berarti pula untuk menunjukkan identitas orang yang kondisi jiwanya cenderung suka menutup diri.
ketika merunut ke orang yang mempunyai kepribadian dan sikap yang cenderung sensi, mudah brubah, pemalu , tertutup, pemurung, dan pendiam. depresi dan patah hati cenderung lebih menunjukkan bagaimana emo itu. musik dan puisi orang emo lebih mencerminkan cinta tak berbalas, emosional dan punya masalah sosial (ansos/anti sosial, bwakakaka)
dalam musik, emo dimasukkan dalam kategori hardcore punk yang berasal dari washinton pada pertengahan 80-an. pada beberapa tahun terakhir, bla…bla…bla…
sisanya baca aja ndiri di :
disini ama disini nah kalo mo tau gimana orang emo liat aja di disini
ntuh adalah seklumit tentang emo nyang beberapa waktu terakhir ini sering banged kita bicarain (aku ama iwan) nyang sering kali pada sebuah kesimpulan aku emo, hahahahahaha, padahal kriteria emo aku gak masuk khan, :p
nah aku malah nyimpulin kalo ampir setiap orang nyang aku temuin punya bakat emo, ntah bagian sebelah mananya. nyang pasti dalam bagian ntuh emo bukan sesuatu nyang salah kok, emo cuman prasaan ajah nyang kadang kali muncul tinggal waktunya aja kudu cocok, :)
emo saat ini banyak digunakan dalam mode baju, make up n rambut. tanpa orang tau ama apa nyang dia pake, cuman dengan kesan asal trendy dan sok gaul aja. padahal ntuh dandanan orang sakit jiwa n sakit otak nyang obesesinya bunuh diri aja, bwakakakakaka
yang lucu juga, banyak anak nyang sok harajiku masuk dalam ketgori ini, nyang cuman sok ngikutin idola mreka, tapi gak tau apa maksudnya. yach mo gimana lagi, dunia yang bikin orang bodo n gak banyak mikir nyang lebih simpel dan akan banyak penggemarnya.
sekilas tentang emo kliatan banget sekarang dijalan-jalan apalagi di jakarta, nyang banyak ABG sok gaul berserakan dijalan, di tempat laen mungkin juga. bukannya menghujat, cuman ngasihRata Penuh saran aja kalo mo nglakuin sesuatu ntuh mbok ya cari tau dulu, kalo aku disebut emo mungkin layak karena dalam beberapa kriteria aku masuk, tapi aku mungkin lebih masuk kalo dikatain freak kali ye….hehehehe….
yach itulah laporan sekilas pandang tentang emo, kalo ada nyang mo nambahin, nyangkal ato gimana² apa ajah silahkan aja yach, bebazzzzzzzzz….

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS