Diberdayakan oleh Blogger.

cursors

Free Drums Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pengikut

RSS

UNDERGOD - Kudak Kadek (video klip)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DAJJAL - Tanah Live at Back to Underground 2 Bandung (23 Oct 2011)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ROSEMARY - PUNK ROCK SHOW WITH LYRICS / DENGAN LIRIK

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Green Underland - I Was Skatepunk [OFFICIAL VIDEO CLIP]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

LOWDICK - dia suka wajah jelekku (official v.clip new single))ahuy

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FOODCOURT -bandung underground

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

sejarah musik underground

Sejarah musik underground di indonesia

DI BANDUNG sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya.

Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel "Masaindahbangetsekalipisan." Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel "Four Through The S.A.P" ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya.

Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul "Golok Berbicara". Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis.

Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis' di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini.

Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

agnes monica

Profile agnes, Biografi Agnes Monica – Artis Cantik Indonesia, Agnes Monica merupakan salah satu artis favorite saya waktu masih kecil hingga sekarang, dan Indonesia pun mengakui sangat bangga memiliki artis seperti Agnes Monica dengan semua bakat, kemampuan dan prestasinya. Pada tahun 90-an, Agnes Monica kecil, mampu merebut angka nomor satu sebagai penyanyi cilik terpopuler, dengan 3 Album Favorite Anak-anak yaitu Si Meong, Yess! dan Bala-bala. Tapi sangat di sayangkan, sekarang ini jarang sekali, ada penyanyi-penyanyi cilik yang membawakan lagu anak-anak seperti halnya Agnes Monica waktu masih kecil. Karena semua penyanyi sekarang mayoritas membawakan lagu-lagu cinta, sekalipun yang menyanyikan adalah artis cilik.
Dalam kehidupan dan perjalanan karirnya, selain bernyanyi, Agnes Monica juga menjadi presenter di beberapa acara televisi anak-anak. Saat menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran. Perannya di sinetron Pernikahan Dini (2001) berhasil melambungkan namanya. Agnes kemudian membintangi sederet judul sinetron yang menjadikannya artis remaja dengan bayaran termahal saat itu.
Saat ini, Agnes sebagaimana berita yang duniabaca.com himpun mengenai berita terbaru agnes monica seperti yang diberitakan kapanlagi.com (Jum’at, 27 Mei 2011), Agnes Monika jatuh sakit dan di rawat di RS Siloam Hospitals, Kebun Jeruk, Jakarta . Sebelum lebih jauh mengenal tentang biografi agnes monica, kehidupan dan karir agnes, terlebih kita doakan, semoga Agnes monica yang sedang sakit tetap diberi ketabahan dan semoga lekas sembuh. Kami semua menanti Agnes untuk tampil kembali di publik dengan kondisi vit and enerjik seperti dulu kala. Amiinnn…

Pesan Sponsor
Kembali topik, kehidupan dan karir agnes monica. Pada tahun 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya yang berjudul And the Story Goes, yang kembali melejitkan namanya di industri musik Indonesia. Kesuksesannya di tanah air mendorong Agnes memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional. Pada album keduanya yang dirilis pada tahun 2005, Whaddup A’..?!, ia menggandeng penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Agnes juga terlibat dalam syuting dua serial drama Asia, The Hospital dan Romance In the White House di Taiwan.
Agnes berhasil meraih penghargaan dua tahun berturut-turut atas penampilannya di ajang Asia Song Festival di Seoul, Korea Selatan, pada tahun 2008 dan 2009. Pada album ketiganya, Sacredly Agnezious (2009), Agnes mulai terlibat sebagai produser dan penulis lagu. Pada tahun 2010, ia diangkat sebagai salah satu juri pada ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Agnes juga menjadi salah satu pemandu acara pada karpet merah pegelaran American Music Awards 2010 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Seiring dengan melesatnya Agnes ke puncak popularitas, penampilan dan gaya berbusananya menjadi tren di kalangan anak muda. Selain sukses secara komersial, Agnes juga telah dianugerahi banyak penghargaan, termasuk di antaranya sembilan Anugerah Musik Indonesia, tujuh Panasonic Awards, dan empat MTV Indonesia Awards. Selain itu, Agnes telah dipercaya menjadi duta anti narkoba se-Asia serta duta MTV EXIT dalam memberantas perdagangan manusia.

BIOGRAFI AGNES MONICA
Nama Lengkap : Agnes Monica Muljoto
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Juli 1986
Hobby : Ice Skate dan Badminton
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan : 165 cm
KEHIDUPAN DAN KARIR AGNES MONICA
Masa Kecil dan Awal Karir Agnes Monica (1986 – 2002)
Agnes Monica Muljoto dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1986. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Jenny Siswono dan Ricky Suprapto.Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Steve Muljoto yang kemudian menjadi manajernya. Agnes menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Tarakanita Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya ke SLTP Pelita Harapan. Di sekolahnya, Agnes merupakan siswi yang berprestasi di bidang akademik dan sering menerima beasiswa, meskipun ia juga disibukan dengan aktivitas luar sekolah seperti kursus piano, bahasa Inggris, seluncur es, dan bulu tangkis. Bakat Agnes di bidang seni sudah telihat sejak ia masih kanak-kanak, khususnya bidang tarik suara. Selain ditempa di gereja, Agnes juga ikut kursus vokal di beberapa tempat. Saat menginjak usia enam tahun, Agnes memulai kariernya sebagai penyanyi cilik dan merekam album anak-anak pertamanya yang diberi judul Si Meong. Nama Agnes melambung sebagai penyanyi cilik saat ia merilis album keduanya pada tahun 1995 yaitu Yess!, yang merupakan album duet bersama Eza Yayang. Album tersebut dinobatkan sebagai “Album Anak-Anak Terbaik” pada tahun 1999. Album lain yang telah dirilis Agnes yaitu Bala-Bala. Ketiga album tersebut berhasil melejitkan Agnes ke jajaran penyanyi cilik terpopuler di era 1990-an. Selain bernyanyi dan merilis album, Agnes juga menjadi presenter acara anak-anak yaitu Video Anak Anteve (VAN) di Anteve, Tralala-Trilili di RCTI, dan Diva Romeo di Trans TV. Agnes berhasil meraih penghargaan Panasonic Awards untuk “Pembawa Acara Anak-Anak Terfavorit” selama dua tahun berturut, 1999 dan 2000.
Menginjak usia remaja, Agnes mulai terjun ke dunia seni peran, dimulai dengan penampilannya di sinetron Lupus Millenia dan Mr. Hologram pada tahun 1999. Pada tahun itu, Agnes berhasil menempati urutan pertama jajak pendapat artis beranjak remaja terbaik versi artiscilik.com. Pada tahun 2000, Agnes menjadi pemeran utama di sinetron Pernikahan Dini bersama Sahrul Gunawan. Sinetron inilah yang berhasil melambungkan nama Agnes dan menghapus citranya sebagai seorang artis cilik. Akting Agnes di sinetron tersebut berhasil meraih penghargaan “Aktris Terfavorit” pada Panasonic Awards pada tahun 2001 dan 2002, serta SCTV Awards sebagai “Aktris Ngetop” pada tahun 2002. Selain itu, Agnes juga menyanyikan dua lagu ciptaan Melly Goeslaw berjudul “Pernikahan Dini” dan “Seputih Hati” sebagai lagu tema sinetron Pernikahan Dini. Kedua lagu tersebut merupakan penampilan pertama Agnes sejak kemunculannya sebagai penyanyi cilik beberapa tahun silam. Kedua lagu tersebut telah dirilis dalam album kompilasi bertajuk Love Theme (2001). Sepanjang tahun 2002, Agnes telah membintangi tiga judul sinetron, yaitu Ciuman Pertama, Kejar Daku Kau Ku Tangkap, dan Amanda.[Ia juga berkolaborasi dengan penyanyi Yana Julio dalam lagu "Awan dan Ombak" dalam album Jumpa Lagi.[9] Seiring dengan popularitasnya, Agnes berhasil menjadi artis remaja dengan bayaran termahal di Indonesia pada saat itu.
Album Perdana Dewasa Agnes Monica (2003 – 2004)
Pada tanggal 8 Oktober 2003, Agnes merilis album dewasa pertamanya bertajuk And the Story Goes. Penggarapan album ini melibatkan beberapa musikus kenamaan Indonesia, termasuk di antaranya Ahmad Dhani dan Melly Goeslaw. Agnes menjelaskan “Untuk album baruku ini, aku memang ingin segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang. Dari pemilihan lagu, musikus, sampai konsep videoklip, aku ingin yang benar-benar oke.” Proses penggarapan album yang memakan waktu selama 1,5 tahun tersebut juga disibukan dengan audisi penari dan program gizi untuk mempersiapkan stamina Agnes sebagai penyanyi. Proses persiapan yang benar-benar matang tersebut akhirnya membuahkan kesuksesan pada album tersebut. Aquarius Musikindo selaku label yang menaungi Agnes melaporkan bahwa And the Story Goes sudah laris dipesan sekitar 35.000 keping sebelum dirilis secara resmi. Tak lama berselang, album ini kemudian meraih double platinum dengan penjualan lebih dari 300.000 keping. Album pertama Agnes ini mengangkat “Bilang Saja” sebagai singel pertama dengan klip yang mengusung konsep street fashion. Singel lain yang lahir dari album ini yakni “Indah”, “Cinta Mati”, dan “Jera”. Selain sukses secara komersial, album ini juga membuahkan sejumlah penghargaan. Pada ajang Anugerah Musik Indonesia 2004, Agnes memenangkan tiga penghargaaan dari total sepuluh nominasi, yaitu sebagai “Artis Pop Solo Wanita Terbaik” untuk lagu “Jera”, “Karya Produksi Dance/Tehno Terbaik” untuk lagu “Bilang Saja”, serta “Duo/Group Terbaik” untuk kolaborasinya dengan Ahmad Dhani di lagu “Cinta Mati”. Ia juga berhasil meraih penghargaan sebagai “Pendatang Baru Terbaik” pada Anugerah Planet Muzik 2004 yang digelar di Singapura. Kesuksesannya dalam usia yang masih sangat muda membuat Agnes mendapat julukan “Diva Muda” dalam kancah musik Indonesia. Ia juga mulai memasang target untuk bisa berkarier di kancah internasional.
Sepanjang tahun 2003, selain disibukan dengan perilisan album pertamanya, Agnes juga menggarap sinetron Cewekku Jutek sebagai pemeran utama bersama Roger Danuarta. Pada tahun berikutnya, Agnes membintangi dua sinetron, Bunga Perawan dan Cantik. Penampilan Agnes dalam tiga sinetron tersebut mengantarkannya meraih penghargaan Panasonic Awards 2003 sebagai “Aktris Terfavorit” dan SCTV Awards 2004 sebagai “Aktris Ngetop”. Di tengah kesibukannya sebagai penyanyi, Agnes masih tetap memperhatikan pendidikannya. Setelah lulus dari bangku SMA Pelita Harapan, ia menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan (UPH) pada jurusan Hukum.
Album Kedua Agnes Monica “Whaddup A’..?!” (2005 – 2007)
Agnes resmi meluncurkan album keduanya berjudul Whaddup A’..?! pada tanggal 10 Desember 2005. Kali ini, selain menggandeng sejumlah musikus Indonesia seperti Dewiq, Melly Goeslaw, dan Andi Rianto, Agnes juga mengajak penyanyi asal Amerika Serikat Keith Martin untuk berkolaborasi. Di album ini, Keith Martin menciptakan dua buah lagu berbahasa Inggris untuk Agnes, termasuk di antaranya “I’ll Light a Candle” yang mereka bawakan secara duet. Untuk mempromosikan album tersebut, Agnes menggelar konser tunggal di empat kota di Indonesia, yakni Bandar Lampung, Surabaya, Bandung, dan Makassar, dengan tajuk Clasnezenzation. Album ini juga menelurkan lima singel hit yaitu “Bukan Milikmu Lagi”, “Tanpa Kekasihku”, “Tak Ada Logika”, “Cinta di Ujung Jalan”, serta “Dan Tak Mungkin”. Whaddup A’..?! mendapat respons positif dan diganjar sejumlah penghargaan. Pada pegelaran Anugerah Musik Indonesia 2006, Agnes menyabet dua penghargaan yakni “Artis Pop Wanita Terbaik” dan “Karya Produksi R&B Terbaik” untuk lagu “Bukan Milikmu Lagi”. Pada ajang Penghargaan MTV Indonesia 2006, Agnes kembali meraih trofi “Most Favorite Female” berkat lagu “Tak Ada Logika”. Whaddup A’..?! juga telah meraih triple platinum untuk angka penjualan album yang mencapai lebih dari 450.000 keping.
Pada tahun 2005, Agnes juga terlibat dalam syuting serial drama Asia berjudul The Hospital di Taiwan yang dibintangi oleh Jerry Yan, salah satu personil F4. Agnes juga ikut dalam syuting serial Romance in The White House bersama Peter Ho, yang dalam serial ini Agnes bermain hanya dalam beberapa episode saja. Di Indonesia, Agnes juga disibukan dengan perannya di dua sinetron di Indosiar, yaitu Ku Tlah Jatuh Cinta dan Pink Di penghujung tahun 2006, Agnes kemudian membintangi sinetron komedi berjudul Kawin Muda yang ditayangkan di RCTI. Pada saat yang bersamaan, Agnes juga memutuskan untuk cuti dari kuliahnya di jurusan Hukum, Universitas Pelita Harapan. Langkah ini diambil Agnes akibat kesibukannya dalam menjalani karier dan mempersiapakan rencananya untuk go international.
Pada awal tahun 2007, Agnes ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Region sebagai duta anti narkoba se-Asia. Pada tanggal 15 Mei 2007, Agnes menjadi artis pembuka konser grup R&B Amerika Serikat Boyz II Men di Istora Senayan, Jakarta. Agnes dan promotor konser sempat mengumumkan bahwa ia akan berkolaborasi dengan grup tersebut, meskipun akhirnya tidak terlaksana akibat persiapan yang belum matang. Pada tanggal 23 Juni 2007, Agnes menggelar konser tunggal untuk pertama kali di Stadium Negara, Kuala Lumpur, Malaysia, yang disaksikan sebanyak 3.000 penonton. Agnes juga menjadi bintang tamu khusus dalam panggung final Asian Idol yang digelar pada tanggal 16 Desember 2007, dengan membawakan lagunya berjudul “Get Up”.
Karir Agnes Monia (2008 – 2009)
Pada awal tahun 2008, Agnes membintangi sinetron kejar tayang RCTI berjudul Jelita.[31] Agnes mulai menggarap album studio ketiganya dan merilis lagu berjudul “Matahariku” lebih awal sebagai singel pertama. Sampai saat ini, “Matahariku” merupakan singel terlaris Agnes dengan penjualan nada sambung mencapai lebih dari tiga juta dalam waktu sembilan bulan. Videoklip “Matahariku” juga telah ditonton lebih dari 4,5 juta kali di YouTube, menjadikannya video musik Indonesia yang paling banyak ditonton. Lagu tersebut kembali membuahkan Agnes penghargaan di MTV Indonesia Awards sebagai “Most Favorite Female” serta Anugerah Musik Indonesia 2009 sebagai “Artis Pop Solo Wanita Terbaik”. Pada bulan September 2008, Agnes meluncurkan singel kedua berjudul “Godai Aku Lagi” yang merupakan ciptaannya sendiri. Sebagai pemanasan sebelum resmi merilis album, Agnes merilis album mini yang memuat dua singel saja “Godai Aku Lagi” dan “Matahariku”. Agnes juga membintangi sinetron keduanya pada tahun itu berjudul Kawin Masal.
Pada tanggal 4 Oktober 2008, Agnes tampil di panggung Asia Song Festival yang diselenggarakan oleh Korea Foundation for International Culture Exchange di Seoul, Korea Selatan. Acara yang diikuti 24 artis dari 12 negara Asia tersebut disaksikan oleh 35.000 penonton di Seoul World Cup Stadium dan disiarkan di stasiun televisi di 30 negara. Agnes menampilkan dua lagu miliknya, “Godai Aku Lagi” dan “Shake It Off”, dengan memasukkan unsur tarian Bali. Penampilan Agnes tersebut mendapat respons positif dari sejumlah media lokal Korea dan meraih penghargaan “The Best Asian Artist Award” dari panitia. Pada tahun berikutnya, Agnes kembali tampil di panggung tersebut dan membawakan tiga lagu yaitu “Shake It Off”, “Temperature”, serta lagu milik penyanyi pop Michael Jackson, “Heal the World”. Panggung kali ini diikuti 14 artis dari sembilan negara Asia dan disaksikan sekitar 40.000 penonton. Seperti penampilan sebelumnya, Agnes kembali mendapat sambutan baik serta menerima penghargaan “The Best Asian Artist Award” untuk kedua kalinya.
Pada tanggal 1 April 2009 Agnes akhrinya resmi meluncurkan album ketiganya yang diberi judul Sacredly Agnezious. Kali ini, Agnes lebih terlibat secara langsung dalam pengerjaan album. Dengan dibantu sejumlah musikus ternama, yaitu Erwin Gutawa, Dewiq, Pay, dan DJ Sumantri, Agnes turut terlibat sebagai produser dan pencipta lagu dalam album tersebut. Selain dua singel terdahulu, “Matahariku” dan “Godai Aku Lagi”, Sacredly Agnezious melejitkan singel lain berjudul “Teruskanlah” dan “Janji-Janji”. Pada MTV Indonesia Awards 2009, Agnes menyabet dua penghargaan sebagai “Most Favorite Female” serta “Artist of the Year” yang merupakan penghargaan tertinggi dalam acara tersebut. Pada Anugerah Musik Indonesia yang digelar pada tahun berikutnya, Agnes berhasil meraih dua penghargaan, masing-masing untuk kategori “Album Pop Terbaik”, “Artis Solo Pop Wanita Terbaik” dan “Album Terbaik Terbaik”. Pada tanggal 23 Mei 2009, Agnes tampil sebagai salah satu bintang tamu dalam acara “Festival of Life” di Garuda Wisnu Kencana, Bali, dalam rangka peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Pada tanggal 14 Oktober 2009, Agnes juga terlibat dalam konser pementasan lagu-lagu grup legendaris ABBA bertajuk “Dancing Queen” di Istora Senayan dengan menyanyikan lagu “The Winner Take It’s All”. Setelah sekian lama cuti dari kuliahnya, Agnes akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan dengan IPK terakhir 3,67. Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Oregon State University (OSU), Amerika Serikat, dengan program distance education di jurusan Political Science.
Awal Karir Agnes Monica Go International (2010 – Sekarang)
Memasuki tahun 2010, Agnes mendapat kehormatan menjadi juri dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Kehadiran Agnes di ajang tersebut sempat diragukan karena usianya yang masih terlalu muda. Agnes berkomentar “Kalau pengalaman, jangan dilihat dari umur. Dengan prestasi yang aku dapat, enggak ada beban buatku berada di antara Mas Anang dan Mas Erwin. Aku sendiri merasa bukan jadi juri, aku dibiarkan jadi diri sendiri, aku sebagai teman mereka [para peserta]. Aku akan bagi pengalamanku ke mereka.” Agnes juga ditunjuk menjadi duta MTV EXIT (End Exploitation and Trafficking) dalam misi memberantas perdagangan manusia. Pada tahun ini, Agnes meluncurkan singel berjudul “Karena Ku Sanggup” yang ia ciptakan bersama musikus Andi Rianto. Ia juga membintangi sinetron berjudul Pejantan Cantik yang tayang di Indosiar. Pada tanggal 21 November 2010, Agnes menjadi salah satu pembawa acara karpet merah ajang penghargaan tahunan American Music Awards yang diselenggarakan di Nokia Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia tampil menggunakan busana bermotif batik dan kebaya, serta sesekali menggunakan bahasa Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Agnes juga berduet bersama penyanyi Meksiko Christian Chávez dalam lagu berjudul “¿En Dónde Estás?” yang dikemas dalam bahasa Spanyol, Inggris, dan Indonesia.
Pada tanggal 2 Februari 2011, Agnes meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik yang diberi judul Agnes Is My Name, dalam kerja sama dengan waralaba KFC. Album ini memuat sepuluh singel pilihan dari tiga album studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru “Karena Ku Sanggup” dan “Paralyzed”. Pada saat peluncuran album tersebut, Agnes mengumumkan bahwa tahun sebelumnya ia telah menandatangani kontrak dengan Sony/ATV Music Publishing, perusahaan musik yang didirikan oleh penyanyi Michael Jackson. Agnes telah merekam beberapa lagu di World Famous Red Bus Recording Studios di London, Inggris. Untuk versi berbahasa Inggris dari lagu “Paralyzed”, ia dibantu oleh Beto Cohen, musikus yang pernah bekerja sama dengan Madonna. Pada tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Agnes menerima penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) atas dedikasi dan sumbangsihnya, baik berupa pemikiran maupun perbuatan, bagi kemajuan dan perkembangan serta pelestarian musik Indonesia.
  • 1999: Lupus Milenia
  • 1999: Mr Hologram
  • 2001: Pernikahan Dini
  • 2002: Amanda
  • 2002: Ciuman Pertama
  • 2002: Cinta Selembut Awan
  • 2003: Cewekku Jutek
  • 2004: Cantik
  • 2004: Bunga Perawan
  • 2005: Ku ‘Tlah Jatuh Cinta
  • 2005: Romance In The White House (Drama Taiwan)
  • 2006: Pink
  • 2006: The Hospital (Drama Taiwan)
  • 2006: Kawin Muda
  • 2008: Jelita
  • 2008: Kawin Masal

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS